Rabu, 13 September 2017

EROSI TANAH BERBAHAYA?



          Tingkat kerusakan lahan sangat bervariasi, diantaranya adalah erosi. Erosi tanah merupakan kejadian alam yang pasti terjadi dipermukaan daratan bumi. Besarnya erosi sangat tergantung dari faktor-faktor alam ditempat terjadinya erosi tersebut, akan tetapi saat ini manusia juga berperan penting atas terjadinya erosi. Adapun faktor-faktor alam yang mempengaruhi erosi adalah erodibilitas tanah, karakteristik landskap dan iklim. Akibat dari adanya pengaruh manusia dalam proses peningkatan laju erosi seperti pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya dan/atau pengelolaan lahan yang tidak didasari tindakan konservasi tanah dan air menyebakan perlunya dilakukan suatu prediksi laju erosi tanah sehingga bisa dilakukan suatu manajemen lahan. Manajeman lahan berfungsi untuk memaksimalkan produktivitas lahan dengan tidak mengabaikan keberlanjutan dari sumberdaya lahan.
          Erosi merupakan sesuatu yang pengikisan oleh air, sehingga tanah akan terbawa ke tempat yang lebih rendah. Pengikisan ini menyebabkan berbagai hal yang sangat mengganggu produktivitas tanah, dalam menunjang makhluk hidup di sekitarnya terutama tumbuhan. Ketika terjadi erosi, maka top soil, atau lapisan bagian atas pada tanah akan tergerus. Padahal lapisan paling atas dalam suatu tanah mengandung banyak hara, dan bisa dikatakan paling subur. Karena, lapisan top soil mengandung bahan organik yang lebih tinggi dibanding lapisan yang diatasnya.
          Erosi menyebabkan kerugian yang besar bagi pemilik lahan, ketika terjadi erosi maka top soil lama kelamaan akan hilang. Sehingga, tanah akan menjadi keras, dan prose sembentukan tanah akan terganggu. Susunan klei, dan debu akan tergerus oleh air, dan menyisakan lapisan sangat keras. Kebanyakan tanaman sulit ditanam apda tanah yang keras.
Erosi yang terjadi pada daerah yang beriklim tropis pada umumnya disebabkan karena hujan. Kemampuan suatu hujan untuk dapat menimbulkan suatu erosi disebut erosivitas. Erosi yang disebabkan oleh air hujan, ketika air hujan menabrak tanah sehingga tanah mulai terkelupas sedikit demi sedikit. Namun, erosi air hujan dapat ditangani dengan perbanyakan vegetasi atau menutup permukaan tanah dengan tanaman rumput-rumputan atau yang lain.  Indeks erosivitas merupakan pengukur kemampuan suatu hujan untuk menimbulkan suatu erosi. Semakin tebal atau derasnya hujan yang terjadi maka nilai erosivitas juga akan tinggi, yang berarti bahwa kemampuan hujan untuk menimbulkan erosi sangat besar (Risnain 2011).
Hubungan antara faktor erosivitas dan kehilangan tanah pada setiap satuan lahan akan berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena setiap satuan lahan memiliki karakteristik lahan yang berbeda-beda seperti:
1.      kemiringan lereng dimana semakin tinggi kemiringan lerengnya maka semakin besar tingkat erosivitasnya
2.      vegetasi yang banyak dan menutupi tanah akan mempunyai efek sedikit mengakibatkan erosi
3.      pengaruh dari aktivitas manusia seperti contoh pengelolaan yang tidak tepat, akan memperbesar erosi tanah dsb.
Besar kecilnya hubungan antar variabel ini dipeoleh melalui nilai korelasi dengan menghubungan antara erosivitas sebagai sumbu absis dan kehilangan tanah sebagai sumbu ordinat (Arsyad 2006).
Ketika erosi sudah berlebih, dan bahan organik yang merupakan salah satu unsur pembentuk tanah dan struktur tanah akan hilang. Maka struktur akan berubah yang dulunya baik dan mantap, akan menjadi buruk. Ketika struktur tanah buruk, maka akan berpengaruh dalam permeabilitas, atau kemampuan tanah dalam menyerap air dan menahan air tanah akan menurun. Ketika tanah tak bisa menyerap air maka akan air akan melimpas dan menyebabkan banjir sehingga terjadi kekeringan pada saat musim kemarau di daerah tersebut.


Sumber:
Arsyad S. 2006. Konservasi tanah dan air. Bandung: Penerbit IPB (IPB Press)
Risnain D. 2011. Pengaruh Erosivitas dan Topografi Terhadap Kehilangan Tanah pada Erosi Alur di Daerah Aliran Sungai Secang Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar